Yayasan Waqaf Al-Muhajirien Jakapermai

Aplikasi yang bisa diakses online 24 jam full oleh orang tua, siswa, guru & tata usaha.

Kejujuran Secara Utuh

02 February 2013, 17:57

Kejujuran merupakan anugerah Allah SWT yang dikaruniakan kepada orang-orang khusus yang terpilih. Dalam Al-Qura'an banyak sekali Allah menunjukkan kriteria manusia jujur. Diantaranya mau berjuang di jalan Allah. Jujur atau dalam bahasa arab 'shadiq' atau 'shiddiq' bukan saja pada masalah ucapan. Mengamini kebenaran Al-Qur'an juga disebut shiddiq seperti gelar shabat Rasulullah SAW Abu Bakr As-Shidiq.

Kejujuran memiliki tiga sasaran, pertama jujur kepada Allah. Yang masuk kategori ini adalah orang yang berani mengorbankan diri maupun harta demia  melaksanakan perjuangan di jalan Allah. Letak kejujurannya adalah merasa bahwa semua nikmat ini adalah pemberian Allah semata, bahkan keturunan pun hanya titipan sementara. Jikalau seseorang merasa bahwa semua yang dimilikinya adalah hasil jerihpayahnya sendiri dan enggan beribadah kepada Allah, disinilah manusia tersebut tidak berlaku jujur terhadap Allah.

Yang kedua, jujur kepada diri sendiri, hal ini dapat diindikasikan dengan seberapa banyak kita riya' atau sum'ah. Seringkali kita melihat kebaikan kita yang kecil terasa besar. Sedangkan kejelekan yang besar berasa tiada. Inilah ketidakjujuran kepada diri sendiri. Jalan keluarnya adalah senantiasa melakukan muhasabah, atau interopeksi diri, tawadhu atau merendahkan diri dan qanaah atau merasa cukup dengan segala pemberian Allah.

Yang ketiga sekaligus terakhir, adalah kejujuran kepada orang lain, contoh dalam hal ini banyak sekali. Yang paling sering terjadi adalah dalam hal muamalah atau jual beli.