Ma'asyiral muslimin. Barangkali paham awam bahwa kebaikan di dunia itu adalah kebahagiaan duniawi berupa kehormatan, keturunan, harta dan kekayaan. Minimal jika tidak mau dibilang lupa akhirat. Kebanyakan dari kita berangan-angan ketentraman di dunia sekaligus kesuksesan di akhirat. Maunya berlimpah harta semasa di dunia, lantas di akhirat masuk surga. Entah adakah diantara kita yang berani menyatakan bahwa kefaqiran adalah kebaikan didunia, selama kefaqiran tersebut berdasarkan kepatuhan terhadap Allah.

Ada dua macam hal yang ditakuti manusia, yaitu kemiskinan dan kematian. Padahal kemiskinan yang disebabkan sikap tawadhu' dan qonaah adalah kebaikan di dunia. Darimanakah asalnya ? Ingat bahwa semakin minim harta kita, semakin minim pula kita diminta pertanggung  jawaban di akhirat nanti. Begitupula kematian, jika disebabkan karena berjuang di jalan Allah, menjadi sebuah kebaikan pula.

Lantas bagaimanakan kita jika selalu mendo'a seperti di atas, sedangkan kita masih takut kemiskinan dan kematian ? Sepertinya kita musti mengingat kembali, bahwa hanya ada tiga hal yang dimiliki manusia selama hidupnya; keluarga, harta dan amalan. Namun saat manusia kembali ke liang kubur hanya satu hal masih terbawa, yaitu amalan. Maka kenapa mesti takut kemiskinan jikapun nanti diakhirat juga tidak akan membawa apa-apa selain amalan? (Drs. H. Azmi Daud)

(sumber : http://portal.muhajirien.org/)